Kamis, 09 Februari 2012

Ringkasan kronologi: TIGA HARI TIGA MALAM








Selasa:
Yesus Kristus makan roti Paskah bersama murid-muridNya (permulaan hari
ke 14 bulan pertama [Nisan] menurut perhitungan Alkitab), dan mengadakan
satu simbol Perjanjian Baru (Matius 26:26-28). Malam itu kemudian Dia
dikhianati Yudas, dan pada malam itu juga dihadapkan kepada Imam besar.
Selasa siang adalah “hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi” (lihat
Matius 26:17 dan Markus 14:12), dimana orang-orang sudah memulai
“kegiatan” yaitu “MENYEMBELIH DOMBA PASKAH”


Rabu:
Yesus disalibkan dan mati, kira-kira jam 3 sore (Matius 27:46-50). Ini adalah
“hari persiapan” untuk menyambut serangkaian hari raya Sabat tahunan,
bukan Sabat mingguan, yang dimulai ketika matahari tenggelam (Markus
15:42, Lukas 23:54, Yohanes 19:31). Mayat Yesus diletakkan ke dalam kubur
sesaat sebelum matahari tenggelam (Matius 27:57-60). Selasa malam- Rabu
sore adalah HARI PASKAH (hari ke-14 - lihat Imamat 23:5)


Kamis:
Ini adalah “hari besar” Sabat tahunan. Hari pertama perayaan Hari Raya
Roti Tak Beragi. (Yohanes 19:31, Imamat 23:4-7). Ini disebut juga sebagai
hari setelah “hari persiapan” (Matius 27:62).
Rabu malam - Kamis sore adalah hari pertama PERAYAAN hari raya Roti
Tidak Beragi (hari ke-15 - lihat Imamat 23:6)





Jumat:
“Hari besar” Sabat sudah berlalu. Para wanita membeli dan menyiapkan
rempah-rempah untuk mengurapi mayat Yesus, sebelum harus berhenti
bekerja lagi untuk menghormati hari Sabat mingguan yang dimulai saat
matahari tenggelam pada petang hari ini.
Jumat ini juga waktu imam-imam menghadap Pilatus (Matius 27:62 dst.)


Sabtu:
Para wanita berhenti bekerja/beristirahat untuk menghormati hari Sabat
mingguan seperti perintah hukum ke-4 (Lukas 23:56, Keluaran 20:8-11).
Yesus bangkit menjelang petang, tepat hitungan 3 hari 3 malam (72 jam)
setelah kematianNya, memenuhi “Tanda Yunus” yang dikatakanNya sendiri,
dan memberi bukti yang sahih tentang ke-Mesias-anNya.



Minggu:
Para wanita membawa rempah-rempah yang telah disiapkan, pagi-pagi benar,
ketika hari masih gelap (Lukas 24:2-3, Yohanes 20:1). Yesus telah bangkit.
(Matius 28:1-6; Markus 16:2-6; Lukas 23:2-3; Yohanes 20:1) Yesus tidak
bangkit pada Minggu pagi, dia TELAH bangkit, yaitu petang hari sebelumnya.


Catatan: Perhatikan juga ayat-ayat berikut:

“Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia
akan diserahkan untuk disalibkan.” (Matius 26:2 )
Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. ........
( Markus 14:1)

Ayat-ayat tersebut menjadi logis, karena Yesus ditangkap hari Selasa malam, dua
hari sebelum perayaan Paskah (dirayakan selama 7 hari yaitu dengan Hari Raya
Roti Tak Beragi, yang dimulai hari Kamis (hari sabat = hari besar). Paskah-nya
sendiri jatuh pada hari Rabu (Selasa malam --Yesus mengadakan perjamuan;
ditangkap -- sampai Rabu Sore -- Yesus disalib), sehari sebelum perayaan ini
(bandingkan dengan Imamat 23: 5-6)







diterjemahkan dan diedit dari:
“Jesus Wasn’t Crucified on Friday - or Resurrected on Sunday!”
dalam The Good News, A Magazine of Understanding,
edisi March-April 2006.

= Kembali kepada kebenaran Firman TUHAN =Bagian II














Kapan Yesus bangkit?

Kita telah melihat bahwa Yesus Kristus disalibkan dan dikubur pada hari
Rabu, tepat sebelum Sabat tahunan dimulai – bukan Sabat mingguan. Lalu
kapan Dia bangkit?
Yohanes 20:1 seperti yang telah kita baca sebelumnya, mengatakan bahwa
“Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,
pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil
dari kubur” Jadi ketika matahari belum terbit, - ketika hari masih gelap -,
Yohanes mencatat bahwa Maria menemukan kubur itu telah kosong.
Jadi jelas bahwa Yesus bangkit bukan ketika pagi hari di hari Minggu itu.
Lalu kapan?


Jawaban sebenarnya jelas dan sederhana kalau kita membaca Alkitab dan
memperhatikan perkataan Yesus sendiri, dan mempercayai sepenuhnya apa
yang dikatakan Alkitab dan apa yang dikatakan Yesus sendiri tersebut.


“Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam,
demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam.” (Matius 12:40).

Seperti telah terbukti, Yesus dikubur, - “tinggal di dalam rahim bumi” – tepat
sebelum matahari tenggelam pada hari Rabu. Yang perlu kita lakukan adalah
menghitung ke depan. 1 hari 1 malam akan membawa kita sampai hari
Kamis petang. 1 hari 1 malam berikutnya membawa kita sampai kepada
Jumat petang. 1 hari 1 malam yang ke-3 membawa kita sampai kepada
Sabtu petang sebelum matahari tenggelam.


Seperti kata Yesus sendiri bahwa ia akan bangkit setelah 3 hari 3 malam
sejak Dia dikuburkan, pada waktu yang sama, petang hari atau menjelang
matahari tenggelam. Apakah ini sesuai dengan Alkitab? Tentu saja, seperti
kita lihat di Yohanes 20:1, Dia sudah bangkit dan kubur telah kosong ketika
Maria tiba di kuburan “pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap” pada hari
Minggu dini hari itu.

Ketika tidak ada seorangpun yang menyaksikan Yesus bangkit (karena terjadi
di dalam kubur/goa yang ditutup batu dan dijaga oleh tentara Romawi),
perkataan Yesus sendiri dan catatan Injil membuktikan bahwa kebangkitan
ini terjadi 3 hari 3 malam setelah penguburanNya, yaitu jatuh pada akhir
hari Sabat mingguan, petang hari menjelang matahari tenggelam.



Cobalah sekuat daya, adalah tidak masuk akal untuk menghitung 3 hari 3
malam antara penguburan di hari Jumat sore sampai dengan kebangkitan
di hari Minggu dini hari. Konsep tradisional (secara turun temurun saja)
tentang Jumat Agung – Minggu Paskah adalah tidak benar dan tidak
Alkitabiah.

Tetapi kalau kita secara teliti mempelajari catatan-catatan di dalam Injil dan
juga memperhatikan perkataan Yesus sendiri, kita dapat melihat kebenaran,
dan kebenaran ini terbukti cocok, dan tidak dibuat-buat.


Perkataan malaikat Tuhan yang mencengangkan para wanita tadi di kubur
Yesus telah terbukti benar; (Matius 28:5-6):
28:5 Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu:
“Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.

28:6 Ia tidak ada di sini, sebab Ia TELAH bangkit, sama seperti yang telah
dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring”.


Sekaranglah saatnya kita membuka mata dan hati kita kepada kebenaran,
tidak sekedar mempertahankan tradisi yang tidak didukung oleh kebenaran
Firman Tuhan.

Pastikan bahwa iman dan kepercayaan serta praktek kehidupan Anda pribadi
didasarkan pada kebenaran Alkitab. Apakah sekarang Anda mau (dan berani)
untuk membuat komitmen untuk menyembah Tuhan menurut kebenaran
Alkitab daripada sekedar menghormati tradisi manusia?


diterjemahkan dan diedit dari:
“Jesus Wasn’t Crucified on Friday - or Resurrected on Sunday!”
dalam The Good News, A Magazine of Understanding,
edisi March-April 2006






= Kembali kepada kebenaran Firman TUHAN =



YESUS IS THE BEST....(^__^)







Y E S U S
tidak disalib pada hari Jumat
tidak bangkit pada hari Minggu


“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan,
maka sia-sialah pemberitaan kami
dan sia-sialah juga kepercayaan kamu”.
(I Korintus 15:14)


Seperti halnya Natal diperingati pada tanggal 25 Desember
dan dari fakta sejarah,
Yesus tidak lahir pada bulan Desember
(bahkan perlu disadari bahwa dalam kepercayaan Pagan, tanggal 25
Desember dipercaya sebagai tanggal kelahiran dewa Matahari)
demikian juga kematian Yesus
diperingati pada hari Jumat Agung
dan dari penelusuran ayat-ayat Alkitab,
dapat disimpulkan bahwa
Yesus tidak disalib pada hari Jumat.


Artikel ini tidak membahas hal makna, tetapi hal kebenaran Alkitab itu
sendiri. Jika Markus 16:1; Lukas 23:55-56; dan Matius 12:40 adalah benar,
maka tidak benar bahwa Yesus disalib di hari Jumat dan bangkit hari Minggu.


Saudara tetap perlu memilih, percaya Yesus disalib pada hari Jumat, atau
pada hari Rabu, atau hari yang lain. Jangan asal pilih / asal percaya, berikan
argumentasi yang meyakinkan, berdasarkan Firman TUHAN.


Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi
yang tidak akan dinyatakan, dan
tidak ada sesuatu yang rahasia
yang tidak akan tersingkap.
(Markus 4:22)


Yesus TIDAK disalib pada hari Jumat
ataupun bangkit pada hari Minggu!


__________________________________________________________
Bagaimana bisa kita menyebut atau menghitung 3 hari 3 malam antara
penyaliban di hari Jumat sore sampai kebangkitan di hari Minggu pagi? Lalu,
bagaimana sebenarnya tentang waktu Yesus disalibkan hingga Dia bangkit?
Sekitar satu milyar penganut Protestan dan milyaran lagi penganut Katolik
percaya bahwa Yesus disalib dan dikuburkan pada hari Jumat sore (Jumat
Agung) dan bangkit di Minggu dini hari (Minggu Paskah), satu setengah hari
kemudian.

Namun, kalau kita membandingkan hal tersebut dengan apa yang dikatakan
Yesus sendiri tentang berapa lama Dia akan dikuburkan, kita akan
mendapatkan suatu kontradiksi yang besar.


Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian
juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.
(Matius 12:40)


Konteks dimana Yesus mengatakan hal tersebut adalah penting, sebab orangorang
Farisi dan ahli Taurat meminta satu tanda yang nyata bahwa Dia adalah
benar Mesias yang sudah lama ditunggu sesuai nubuatan nabi-nabi.
Tetapi jawab-Nya kepada mereka: “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini
menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda
selain tanda nabi Yunus.(Matius 12:39)


Jadi, hal ini adalah satu-satunya bukti bahwa Dia adalah benar-benar Mesias
yang dijanjikan.
Perhatikan kata “selain”! Tidak ada tanda lain! Satu-satunya bukti bahwa
Yesus adalah Mesias adalah bahwa Dia dikubur selama 3 hari 3 malam
(dan kemudian bangkit dengan KuasaNya sendiri!)


Kepercayaan Kristen “tradisional” tentang waktu Yesus mati dan
bangkit tidak masuk akal!
Alkitab jelas menuliskan bahwa Yesus mati dan tubuhNya diletakkan dengan
segera pada sebuah goa tepat sebelum matahari terbenam, sesaat sebelum
Sabat dimulai (Yohanes 19:30-42).

Dari kepercayaan “tradisional”, Jumat petang hingga Sabtu petang adalah 1
hari 1 malam. Kemudian Sabtu petang hingga Minggu dini hari adalah 1
malam. Kita hanya mendapatkan 2 malam 1 hari.


Dari mana kita mendapat 1 malam dan 2 hari lagi supaya jumlahnya 3 hari
3 malam, seperti yang telah dikatakan Yesus sendiri?
Ini benar-benar masalah!

Kebanyakan orang dan ahli teologi bertahan dengan argumentasi bahwa
setiap bagian dari hari, baik siang atau malam dihitung sebagai satu siang
atau satu malam. Jadi menurut mereka, sisa sedikit waktu di hari Jumat
dihitung sebagai satu hari, seluruh hari Sabtu dihitung sebagai satu hari
juga, dan sedikit waktu saja di hari Minggu (sampai dini hari saja) dihitung
sebagai satu hari juga. Kedengarannya masuk akal, bukan?

Tidak! Kalaupun dihitung dengan cara demikian itu, maka hanya akan
diperoleh jumlah 3 hari 2 malam! Bukan 3 hari 3 malam seperti yang telah
Yesus katakan sendiri!


Juga kita lihat di Yohanes 20:1 “..pagi-pagi benar ketika hari masih gelap,
pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil
dari kubur.”

Apa terlihat satu masalah dari ayat tersebut? Yohanes menulis bahwa Maria
Magdalena datang pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap, dan menemukan
kubur yang telah kosong! Jadi, tentu Yesus telah bangkit sebelum pagipagi
benar itu.


Jadi kalau dihitung lebih teliti lagi dengan cara itu maka akan didapatkan;
sedikit Jumat sore, Jumat malam, satu hari penuh Sabtu, dan sedikit sisa
malam di hari Minggu. Ini menghasilkan jumlah hanya 1 hari ditambah 1
malam yang tidak utuh, kurang lebih hanya 1 1/2 hari saja.

Sudah jelas ada masalah bukan? Yesus yang salah mengatakan tentang
lamanya Dia akan dikuburkan, atau keyakinan tentang kematianNya selama
Jumat Agung hingga Minggu Paskah adalah suatu keyakinan yang keliru
dan tidak Alkitabiah?
Tidak mungkin kedua-duanya benar. Jadi mana yang benar?


Kuncinya adalah mengerti tentang Sistem Waktu Tuhan

Kunci untuk mengerti tentang waktu penyaliban dan kebangkitan Kristus
terletak pada pemahaman yang benar tentang sistem waktu yang dipakai
Tuhan dalam hal menghitung hari (kapan mulai dan berakhir), juga tentang
waktu Tuhan untuk menentukan hari-hari raya sesuai Alkitab.


Pertama kali kita harus mengerti bahwa Tuhan tidak memulai dan mengakhiri
hari pada tengah malam seperti metode pemisahan waktu yang dipakai pada
masa ini. Kejadian 1:15 secara jelas menunjukkan bahwa Tuhan menghitung
permulaan hari adalah mulai petang (matahari terbenam); “Jadilah petang
dan jadilah pagi, itulah hari pertama”. Tuhan dengan jelas mengulangi sistem
waktu ini pada seluruh 6 hari penciptaan, seperti pada ayat 8, ayat 19, dan
seterusnya.

Pada kitab Imamat 23 dimana Tuhan menyebutkan tentang hari Sabat dan
Hari Raya – Hari RayaNya, Tuhan membuat semakin jelas sistem waktu
yang telah ditentukanNya itu, dengan mengatakan bahwa hari-hari itu
haruslah dirayakan/dijalankan mulai petang hingga petang (ayat 32).


Inilah juga mengapa Yusuf dari Arimatea dan Nicodemus, pengikut Yesus,
dengan segera dan tergesa-gesa menguburkan Yesus di goa sebelum
matahari terbenam. (Yohanes 19:39-42). Ini karena Sabat dimulai ketika
matahari terbenam (ayat 31), dimana segala pekerjaan harus segera
dihentikan.

Dua macam Sabat, menghasilkan kebingungan di masa sekarang ini


Seperti yang telah dituliskan Yohanes 19:31 “Karena hari itu hari persiapan
dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada
kayu salib - sebab Sabat itu adalah hari yang besar - maka datanglah orangorang
Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orangorang
itu dipatahkan (untuk mempercepat kematian) dan mayatmayatnya
diturunkan.”
Budaya Yahudi pada saat itu, pekerjaan sehari-hari seperti memasak,
membersihkan rumah dan lain-lain, harus dikerjakan sebelum Sabat untuk
menghindari bekerja pada hari yang telah ditentukan Tuhan untuk beristirahat.
Jadi, sehari sebelum tiba Sabat itu sudah biasa disebut “Hari Persiapan”.
Jadi jelas bahwa hari dimana Yesus disalibkan adalah pada Hari Persiapan,
sehari sebelum Sabat.


Pertanyaannya kemudian adalah “Sabat yang mana?”
Banyak orang menganggap tentang ayat Yohanes tersebut sebagai Sabat
mingguan biasa, yang dimulai sejak Jumat petang hingga Sabtu petang.
Dihubungkan dengan ayat 31 tersebut maka, banyak orang menganggap
bahwa Yesus disalibkan pada hari Jumat, yang sekarang dikenal sebagai
Jumat Agung.

Kebanyakan orang tidak berpikir bahwa ternyata Alkitab berbicara mengenai
dua macam hari Sabat; - hari Sabat biasa yang jatuh pada hari ke-tujuh


pada setiap minggunya, dan, tujuh hari Sabat tahunan, yang disebutkan
dalam Imamat 23 dan disebutkan dalam berbagai bab dalam kitab-kitab
selanjutnya, yang dapat jatuh pada hari apa saja dalam suatu minggu (ayat
5, 6).

Karena kekristenan pada abad-abad pertama Masehi melalaikan perayaan
Sabat tahunan ini, (seperti halnya melalaikan penghormatan Sabat
mingguan), maka selama berabad-abad kemudian orang menjadi gagal untuk
mengerti bahwa Injil menjelaskan mengenai kapan Yesus disalib dan bangkit.
Itulah mengapa juga “sistem” Jumat Agung - Minggu Paskah itu tidak
demikian sebenarnya.

Kebanyakan orang tidak memperhatikan bahwa Yohanes secara jelas
menyatakan bahwa Sabat yang segera dimulai pada saat matahari tenggelam
setelah Yesus disalibkan adalah Hari Sabat Tahunan, bukan Sabat mingguan
yang jatuh pada hari Sabtu. Yohanes 19:31 ...sebab Sabat itu adalah hari
yang besar......


Imamat 23:2; Sabat berarti hari perhentian, tidak berarti hari Sabtu saja.
Kata “Sabat itu” pada ayat ke 11, 15 misalnya, tentu saja menunjuk pada
paragraf sebelumnya yaitu ayat 6, tujuh Hari Raya Roti Tak Beragi, tidak
menunjuk pada Sabat di ayat 3.

Perhatikan
Imamat 23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan
itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN.
Imamat 23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti
Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang
tidak beragi



Imamat 23:15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah
Sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus
ada genap tujuh minggu;
23:16 sampai pada hari sesudah Sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima
puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru
kepada TUHAN.

Ayat 15, menghitung 7 minggu setelah Sabat jelas dimaksudkan untuk
menghitung 7 minggu setelah hari Sabat tanggal 14 (ayat 5) yang bisa jatuh
pada hari apa saja. Kalau ditebak sebagai Sabat hari Sabtu, tentunya tidak
perlu dihitung selama tujuh minggu lagi bukan? Tinggal disebutkan “tujuh
Sabat lagi”.




Ayat 16 menunjuk lebih jelas bahwa Sabat yang dimaksud adalah Sabat
yang ke tujuh (Sabat terakhir) setelah Paskah yaitu Hari Raya Roti Tak Beragi
selama tujuh hari (ayat 5, 6).

Perhatikan secara seksama Yohanes 19:31 yang mengatakan bahwa “-sebab
Sabat itu adalah hari yang besar -”, kata hari besar di sini jelas membedakan
antara Sabat tahunan dengan hari Sabat mingguan biasa.

Jadi, setelah mengerti hal-hal tersebut, “hari besar” apakah yang akan
dirayakan segera setelah Yesus dengan segera dikuburkan itu?
Injil mengatakan bahwa malam sebelum Yesus diadili dan disalibkan, Dia
merayakan Paskah bersama murid-muridNya. (Matius 26:19-30, Markus
14:16-17, Lukas 22:13-15). Ini berarti Yesus disalibkan pada hari Paskah!
(ingat, hari Paskah dimulai petang hari itu hingga petang esok hari).




Imamat 23, dimana disebutkan semua Hari Raya Tuhan, mengatakan bahwa
setelah hari Paskah adalah hari raya yang lain yaitu Hari Raya Roti Tak
Beragi (ayat 5 dan 6). Hari pertama pada perayaan ini adalah hari besar
dimana harus dilakukan pertemuan kudus (ayat 7), dimana tidak boleh
melakukan pekerjaan sehari-hari pada umumnya.
Ini adalah hari pertama Sabat tahunan Tuhan. Ini adalah “hari besar” atau
hari raya yang ditulis oleh Yohanes. Banyak komentar Alkitab, ensiklopedi
Kristen, dan kamus Alkitab juga merujuk hal ini pada Sabat tahunan daripada
Sabat mingguan.



Paskah dimulai saat matahari tenggelam dan diakhiri hari berikutnya ketika
matahari tenggelam, dimana kemudian Sabat Tahunan (Hari Raya Roti Tak
Beragi) dimulai. Yesus merayakan Paskah bersama murid-muridNya, ketika
kemudian malam hari itu juga Dia ditangkap. Setelah hari terang, Dia
dihadapkan kepada Pontius Pilatus, kemudian disalibkan, kemudian secara
segera dikuburkan sebelum matahari tenggelam, ketika “hari besar” yaitu
hari pertama Hari Raya Roti Tak Beragi dimulai.

Kitab Imamat 23 menjelaskan kepada kita tentang urut-urutan hari raya-hari
raya tersebut, dan sebenarnya Injil menegaskan kembali urut-urutan tersebut.

Yesus disalibkan pada hari Rabu, bukan Jumat!





Beberapa program komputer yang ada sekarang ini bisa menunjukkan kepada
kita untuk menghitung atau untuk mengetahui kapan waktu untuk Paskah
dan hari-hari raya Tuhan lainnya pada sebarang tahun yang ingin diketahui.




Program-program tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 31 Masehi, tahun
kejadian peristiwa tersebut di atas, Paskah/malam Paskah jatuh pada hari
Selasa petang, dan kemudian hari Rabu petang adalah permulaan dari “hari
besar”, yaitu hari pertama dari perayaan Hari Raya Roti Tak Beragi.

Jadi kemudian, dengan dalil ini dan dengan mengetahui bahwa Yesus
disalibkan sehari sebelum Sabat tahunan, yaitu Sabat setelah Paskah; jelas
bahwa Yesus disalibkan pada hari Rabu siang, bukan pada hari Jumat, seperti
dianggap oleh banyak orang.


Dapatkah kita menemukan bukti/kejelasan lebih lanjut tentang hal ini dalam
Injil/Alkitab? Ya, tentu saja kita bisa.

Mari kita lihat ayat yang jarang diperhatikan secara teliti, yaitu
di Markus 16:1: “Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu
Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan
meminyaki Yesus”



Pada masa itu ketika sanak saudara atau orang yang dikasihi mati, ada
yang dikuburkan di dalam tanah, ada pula yang diletakkan di dalam goa.
Bagi yang diletakkan di dalam goa, maka sanak saudara atau famili sudah
biasa meletakkan rempah-rempah dan wewangian di dalam goa di seputar
mayat dengan maksud untuk mengurangi bau busuk yang ditimbulkan oleh
mayat tersebut.

Karena Yesus dikuburkan petang hari menjelang Sabat (tahunan), sehingga
dua wanita tersebut tidak mempunyai waktu untuk membeli rempah-rempah
dan wewangian sebelum hari Sabat itu (disamping tentu saja belum perlu
untuk mengurangi bau busuk dari mayat menggunakan rempah-rempah,
karena mayat Yesus belum membusuk). Demikian juga mereka tidak bisa
membelinya pada hari Sabat, karena pasar tutup. Sehingga Markus dengan
jelas menuliskan bahwa mereka membeli rempah-rempah tersebut setelah
lewat hari Sabat!



Catatan: dengan asumsi umum yang keliru bahwa Yesus disalibkan pada
hari Jumat, bukankah langsung terbantah, kalau mereka membeli
rempah-rempah setelah lewat hari Sabat, berarti hari Minggu, sedangkan
di pagi-pagi buta Yesus ternyata sudah bangkit?


Perhatikan kutipan ayat berikut yaitu Lukas 23:55-56:


23:55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus
dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-
Nya dibaringkan.
23:56a Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan
minyak mur. (Dari keterangan Markus 16:1, kata “setelah pulang” ini pun
dimaknai setelah lewat hari Sabat [tahunan], sebab pada hari Sabat mulai
petang hari itu mereka tidak boleh bekerja hingga petang keesokan harinya)
23:56b Dan (kemudian) pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum
Taurat,

Apakah ada masalah yang tidak Anda mengerti di sini?
Markus mengatakan dengan tegas bahwa wanita-wanita itu membeli rempahrempah
setelah lewat hari Sabat, tetapi Lukas juga menulis bahwa setelah
membeli/mempersiapkan rempah-rempah tersebut, mereka kemudian
beristirahat pada hari Sabat sesuai dengan perintah hukum Taurat.


Jadi, mereka membeli rempah-rempah setelah lewat hari Sabat (Markus
16:1), dan kemudian mereka mempersiapkan rempah-rempah tersebut
[Lukas 23:565a], sebelum kemudian mereka beristirahat (lagi) pada hari
Sabat (mingguan) sesuai hukum Taurat (ayat 56b).

Tanpa memahami tentang dua macam Sabat seperti yang telah diuraikan di
atas, kita hanya akan bingung atau hanya akan melihat kontradiksi atau
ketidaksesuaian dari Alkitab. Tetapi dengan mengerti jelas tentang dua
macam Sabat, maka kebingungan ini sudah terjawab.


Ingat sekali lagi tentang Yesus merayakan Paskah di malam hari sebelum
Dia ditangkap, ingat sekali lagi bahwa di Imamat 23 ditugaskan secara tegas
bahwa setelah hari Paskah adalah tujuh hari Hari Raya Roti Tak Beragi,
dimana hari pertama perayaannya disebut “hari besar’” yang disebut Sabat
tahunan, dimana harus dilakukan pertemuan kudus, dan juga tidak boleh
mengerjakan pekerjaan sehari-hari seperti halnya Sabat mingguan. Itu
sebabnya juga hari Paskah itu disebut sebagai “hari persiapan” (Lukas 23:54,
Yohanes 19:31) karena akan menyambut “hari besar” yaitu hari pertama
perayaan Hari Raya Roti Tak Beragi.



Markus mengatakan bahwa setelah Sabat “hari besar” yang dimulai pada
hari Rabu petang pada saat matahari tenggelam dan berakhir pada hari
Kamis petang, ketika matahari tenggelam, para wanita tadi membeli rempahrempah
untuk mengurapi mayat Yesus. Lukas memberitahukan bahwa
wanita-wanita tersebut mempersiapkan rempah-rempah tersebut – aktivitas
yang tentunya dilakukan pada hari Jumat pagi hingga siang – dan setelah itu “mereka beristirahat/berhenti bekerja pada hari Sabat (hari Sabat
mingguan biasa/hari ke tujuh/jatuh pada hari Sabtu) sesuai perintah hukum Taurat.”



Dengan membandingkan secara teliti hitungan dua macam Sabat seperti
tersebut di atas kita dapat dengan jelas melihat ada hari kerja yang “terjepit”
di antara kedua Sabat tersebut (yaitu hari Jumat). Sabat yang dimaksud
pertama adalah “hari besar” – hari pertama dari hari perayaan Hari Raya
Roti Tak Beragi, yang jatuh pada hari Kamis.
Hari Sabat yang dimaksud kedua adalah hari Sabat mingguan biasa yang
jatuh pada hari ke tujuh, yakni hari Sabtu, menurut sistem waktu yang kita
pakai sekarang ini (aslinya, Sabat hari ke tujuh itu mulai dari Jumat petang
hingga Sabtu petang).




diterjemahkan dan diedit dari:
“Jesus Wasn’t Crucified on Friday - or Resurrected on Sunday!”
dalam The Good News, A Magazine of Understanding,
edisi March-April 2006

My self

My self
Enjoy