OLEH :
JUDUL : ALINEA
DISUSUN OLEH :
SUSI HERIYANI ,
10110008
DARWIN PURBA,
11110014
ROSTINA PRAWITA
SARI, 11110015
TRI PUTRI
WULANDARI, 11110039
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DEHASEN
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan
BAB II
ISI
Paragraf
(alinea)
1. Pengertian paragraf /alinea
2.syarat-syarat paragraf(alinea)
A.Kesatuan
B.Koherensi
C.Perkembangan Paragraf
3.Unsur unsur Paragraf (Alinea)
1.
Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok
pikiran
2.
Kalimat utama atau pikiran
utama
3.
Kalimat penjelas gagasan
4.
Judul (kepala karangan).
4.Pengembangan Paragraf (Alinea)
A.Klimatks dan Anti-Klimaks
B. Sudut Pandang
C. Perbandingan dan Pertentangan
D. Analogi
E. Proses
F.Sebab-akibat
G. Umum – Khusus
H. Klasifikasi
I. Definisi
5.macam-macam
paragraF(alinea)
a. Berdasarkan tujuannya
b. Berdasarkan letak kalimat utama
c. Berdasarkan isi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur atas kasih karunia yang indah dan rahmat Tuhan Yang Maha esa. Sebagai mana kami menyelesai kan tugas yang di berikan hari ini.makalah
bahasa indonesia yang judul Alenia yang di buat oleh karya kelompok kami.semoga
tugas bahasa indonesia yang kami buat di terima oleh dosen yang bersangkutan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan sangat penting
untuk setiap orang karena pendidikan itu sendiri menyangkut masa depan, serta
merupakan upayauntuk mencerdaskan anak bangsa. Pendidikan tidak hanya tanggung
jawab seorang guru, pemerintah, masyarakat maupun orang tua. Namun semua
lapisan masyarakat Indonesia juga ikut bertanggung jawab atas terwujudnya
pendidikan nasional.
Yakni dengan menjalankan tugas
sesuai dengan kemampuan dan tanggung jawab yang merupakan upaya untuk
terwujudnya pendidikan nasional yang bermutu tinggi dan berbudi pekerti luhur.
Penggunaan paragraf yang sangat penting untuk
memperindah suatu tulisan dan memperjelas tanda baca bagi para siswa siswi
didalam menjalankan tugas pembelajaran bahasa indonesia.
B. Tujuan Penulisan
Dalam Menerapkan bahasa penulisan yang baik didalam bahasa indonesia ,
Kita harus Menggunakan suatu Alinea atau
paragraf didalam setiap artikel maupun makalah ,karena mempunyai tujuan yng sangat penting.
Diantaranya agar siswa dapat meningkatkan
sastra
Bahasa yang baik yang telah di dapat selama
ini, dan dengan diadakannya program study bahasa indonesia dapat pula menambah pengalaman bagi siswa. Serta dapat meningkatkan
pengetahuan, keakraban dan kekeluargaan pada siswa-siswi.
Dalam karya wisata ini siswa-siswi di harapakan lebih dekat dan dapat
mempraktekkan ilmu yang di dapat dari Bapak/Ibu guru dalam museum, terutama dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
BAB II
Paragraf(alinea)
Paragraph
(alinea) selalu kita temukan di setiap wacana yang kita baca.tentunya wacana
yang lebih dari 1 kalimat atau terdiri dari beberapa kalimat.wacana yang
terdiri dari berapa kalimat biasanya selulu menggunakan paragraph/alinea untuk
memudahkan pembaca memahami,ataupun menandai suatu bacaan.
pada tugas kali ini akan membahas
tuliasn mengenai paragraph(alinea) tentunya yang telah saya rangkum dari
berbagai sumber yang saya dapat.di mulai dari membahas pengertian paragraph,syarat-syarat
paragraph,unsure dan macam-macamnya.
1.Pengertian paragraf /alinea
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Alenia merupakan
kumpulan kalimat, tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul, melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat.
atau dapat
juga di sebut Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui kalimat atau
kumpulan alimat yang satu dengan yang lain yang berkaitan dan hanya memiliki
suatu topic atau tema. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat.
Dalam paragraph terkandung satu unit pikiran yang
didukung oleh semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama atau kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat
penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk
membentuk suatu gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh
banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak,
memang layak kalau alenianya sedikit lebih panjang, tetapi seandainya sedikit
tentu cukup dengan beberapa kalimat saja.
2.syarat-syarat
paragraf(alinea)
A.
Kesatuan
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.
Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu
tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
B. Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan Koherensi
dalam
sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama.
Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk
lain yang sering digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa(kelompok kata)
dalam bermacam-macam hubungan.
C. Perkembangan
Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kea rah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan aau gagasan pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kea rah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannya harus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragraf diarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkan pernyataan aau gagasan pokok yang disampaikan dalam kalimat inti di awal alenia.
3.UNSUR-UNSUR PARAGRAF(ALINEA).
UNSUR-UNSUR PARAGRAF:
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
1. Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran
2. Kalimat utama atau pikiran utama yang
menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat
yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat
utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir
paragraf.
3. Kalimat penjelas gagasan yang
fungsinya menjelaskan gagasan utma. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke
dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat
penjelas.
4.
Judul (kepala karangan).
*Syarat suatu judul:
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
a. Provokatif (menarik)
b. Berbentuk frase
c. Relevan (sesuai dengan isi)
d. Logis
e. Spesifik
**
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokok, alinea terbagi dalam
beberapa jenis yaitu sebagai berikut:
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
1. Deduktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada awal alinea
2. Induktif: kalimat utama atau ide pokok diletakkan pada akhir alinea
3. Variatif: kalimat utama diletakkan pada awal dan diulang pada akhir alinea
4. Deskriptif atau naratif: kalimat utama termuat dalam seluruh alinea.
4.PENGEMBANGAN PARAGRAF(ALINEA)
Metode-metode pengembangan paragraf sesuai deNgan
dasar pembentuk alenia.
A.
Klimatks dan Anti-Klimaks
Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu
gagasna atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian
perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang
paling rendah.
B.
Sudut Pandang
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya.
Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya.
C.
Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
D. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.
Bila perbandingan dan pertentangan membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.
E.
Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses,
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses,
pertama penulis harus mengetahui
perincian-perincian secara menyeluruh.
Kedua, ia harus membagi proses tersebut
atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam
waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya
secara kronologis.
Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus
dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan tegas sehingga pembaca dapat
melihat seluruh prose situ dengan jelas.
F. Sebab – Akibat
Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Tetapi data juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perincian.
Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Tetapi data juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perincian.
G. Umum – Khusus
Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.
Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.
H. Klasifikasi
Yang dimaksud dengan klafisikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok,
2. Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.
Yang dimaksud dengan klafisikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok,
2. Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.
I. Definisi
Yang dimaksud dengan definisi dalam pembentukan sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.
Yang dimaksud dengan definisi dalam pembentukan sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.
5.macam-macam paragraF(alinea)
A. Eksposisi: berisi uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
B. Argumentasi: bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta konsep
sebagai alasan/ bukti.
C. Deskripsi: berisi gambaran
mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa
atau mendengar hal tersebut.
D. Persuasi: karangan ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
E. Narasi: karangan ini berisi
rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita.
Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
a. Berdasarkan tujuannya
1). Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
2). Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.
3). Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
b. Berdasarkan letak kalimat utama
1). Paragraf deduktif :
*. letak kalimat utamanya di awal paragraf
*. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
*. letak kalimat utamanya di awal paragraf
*. dimulai dengan pernyataan umum disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
2). Paragraf induktif
*. letak kalimat utamanya di akhir paragraf
*. diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
*. letak kalimat utamanya di akhir paragraf
*. diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
3). Paragraf campuran
*. letak kalimat utamanya diawal dan diakhir paragraf
*. kalimat utama yang terletak diakhir bersifat penegasan kembali.
*. letak kalimat utamanya diawal dan diakhir paragraf
*. kalimat utama yang terletak diakhir bersifat penegasan kembali.
c. Berdasarkan isi, antara lain :
1). Paragraf deskripsi
Kalimat utama tidak tercantum secara nyata, tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Kalimat utama tidak tercantum secara nyata, tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
2). Paragraf proses
Dalam paragraf proses tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi : waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
Dalam paragraf proses tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utama tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi : waktu, ruang, klimaks, antiklimaks.
3). Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik, paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antarkalimat
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik, paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antarkalimat
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Ditinjau dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya,alinea dapat didefinisikan sebagai berikut.Alinea adalah seperangkat kalimat yang mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide pokok.Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana,alinea adalah bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh jarak spasiyang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
B. SARAN
Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang lahir dari kerja keras.tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa kekurangan hasilnya ini.maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritikan rekan-rekan pembaca, dan mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus konsep mengenai alinea dan keruntunan ide agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal tersebut.Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini khususnya bagi penyusun umumnya untuk para pembaca bisa mengembangkan atau membuat sebuah alinea yang baik berdasarkan kriteria yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan,Djago.2009.Membina Keterampilan Menulis Paragraf danPengembangannya.Bandung:Angkasa.
Nazar,Noerzisri A.2004.Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah.Bandung:Humaniora
Google.com
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Ditinjau dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya,alinea dapat didefinisikan sebagai berikut.Alinea adalah seperangkat kalimat yang mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide pokok.Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana,alinea adalah bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh jarak spasiyang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea,alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif,alinea induktif,alinea campuran,alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi,alinea contoh,alinea perbandingan,alinea analogi,alinea klimaks atu induktif,alinea anti klimaks atu deduktif,alinea campuran alinea sebab-akibat,alinea proses,alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
B. SARAN
Karya yang kami susun ini bukanlah karya yang sempurna tapi sesuatu yang lahir dari kerja keras.tentunya kerja keras penyusun bukan tanpa kekurangan hasilnya ini.maka kami senantiasa mengharapkan masukan dan kritikan rekan-rekan pembaca, dan mudah-mudahan rekan-rekan semua dapat menggali terus konsep mengenai alinea dan keruntunan ide agar kita dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang hal tersebut.Mudah-mudahan dengan terciptanya makalah ini khususnya bagi penyusun umumnya untuk para pembaca bisa mengembangkan atau membuat sebuah alinea yang baik berdasarkan kriteria yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan,Djago.2009.Membina Keterampilan Menulis Paragraf danPengembangannya.Bandung:Angkasa.
Nazar,Noerzisri A.2004.Bahasa Indonesia dalam Karangan Ilmiah.Bandung:Humaniora
Google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar